Hitam putih di balik indahnya pembangunan pariwisata
Mbatu undercover
ya, inilah kota ku di sinilah aku di lahirkan dan disinilah aku dibesarkan. ke arifan lokal dan keindahan alam serta sejuknya hawa pegunungan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung kesini . pertanian yang menjadi komoditas utama menjadikan penghasilan ekonomi masyarakat kota ini.
walaupun tidak semua masyarakat yang menjadi petani tapi sebagian besar adalah pertanian yang menunjang hidup mereka. begitulah adanya ketika wisatawan semakin banyak berkunjung ke kota ini , pembangunan pun tiada henti . mulai dari pembangunan hotel , sampai tempat destinasi baru mulai di kerjakan saat ini. yah zaman telah berubah tempat bermain saya yang dulu kini telah menjadi wahana wisata, dan tempat yang dulu nya saya mencari belut kini telah menjadi mall dan pusat perbelanjaan.
yahh memang zaman sudah berubah tapi apakah harus sebuah budaya lokal di rubah dulu anak - anak bermain dengan ber interaksi dengan alam kini mulai hilang , sepulang sekolah anak - anak mulai bermain sendiri di rumah dengan gejet .
Namun aku tetap bangga dengan tanah leluhurku ini. karena di sinilah aku berkarya , disinilah aku bekerja dan aku tetap bertahan walau tuntutan hidup yang semakin banyak.
Ketika aku sudah dewasa dan menikah aku di berikan 2 orang anak putra dan putri . alhamdulillah terimakasih tuhan aku selalu bersyukur walaupun biyaya hidup semakin tinggi untuk saat ini.
ketika mbatu sudah
menjadi kota pariwisata aku mencoba merubah hidupku yanĝ dulu hanya sebagai buruh outsorching di sebuah universitas di malang. kini aku mencoba ikut andil dalam dunia pariwisata. "Yah Pramuwisata mungkin itulah pekerjaan utama ku saat ini. Dalam dunia pariwisata banyak hal menarik yang aku rasakan.. karena dengan basic ku yang dulu besar di jalanan sangat bertolak belakang jauh dengan saat ini. mulai dari cara ku berbicara , cara ku berpakaian juga sudah berbeda dengan Cara yang harus aku lakukan sekarang. yang dulu aku selalu berontak dengan aturan kini aku juga sudah harus belajar taat pada aturan. hemm hidupku sudah di atur . alhamdulillah aku bersyukur atas Semua ini.Namun aku tetap bangga dengan tanah leluhurku ini. karena di sinilah aku berkarya , disinilah aku bekerja dan aku tetap bertahan walau tuntutan hidup yang semakin banyak.
Ketika aku sudah dewasa dan menikah aku di berikan 2 orang anak putra dan putri . alhamdulillah terimakasih tuhan aku selalu bersyukur walaupun biyaya hidup semakin tinggi untuk saat ini.
ketika mbatu sudah
sisi hitam kota
aku melihat banyak hal ketika aku masih di jalanan Mulai dari tawuran anak muda , sex bebas , perjudian yang sampai saat ini masih Beroprasi di tempat umum, peredaran Narkoba Sampai pejabat kota yang korup. hal ini sudah biasa aku lihat bahkan beberapa sudah saya lalui pada waktu itu.
Perjudian jenis cap jie kie sudah ada semenjak aku masih duduk di bangku SD , yang sampai saat ini masih terus beroprasi . sesuatu hal ternyata yang membuat kegiatan melanggar hukum tersebut dengan berani di lakukan. suatu hari aku mencoba mencari tahu kenapa kegiatan ini terus di lakukan. di pojok pasar loak atau pasar barang bekas aku berjalan dan melihat barang-barang bekas yang mungkin aku butuhkan di rumah. Namun pemandangan biasa yang ku lihat orang berdiri dan duduk melingkar mengerumuni dua orang yang menjaga papan dan di terangi lampu petromax. sesaat kemudian datang seorang berseragam TNI dan duduk di sebuah warung. tak lama kemudian di hampiri oleh seorang pria paruh baya dan memberikan selembar uang dengan di kepalkan tangannya.. "Oh ternyata aku telah menemukan jawaban kenapa kegiatan ini masih di lakukan. tak hanya oknum TNI oknum polisi dan preman juga dapat upeti dari sini.
Setelah kota ini di nobatkan menjadi kota pariwisata investor pun membangun beberapa tempat hiburan malam yang semestinya tidak ada di sini. pendatang pun mulai bermunculan. mulai dari yang bekerja di tempat wisata , sampai yang bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah tempat karaoke. di sini prostitusi pun mulai di hidupkan kembali demi menunjang kebutuhan tamu hidung belang.
di sisi lain ku temukan juga sebuah fakta yag menarik , suatu ketika aku bertemu dengan seorang Mantan bandar Narkoba yang telah keluar dari penjara selama 7 tahun. berbagai pengalaman pahit getir nya penjara telah dia alami. namun ketika di lembaga permasyarakatan dia Menemukan sebuah kebebasan layaknya seperti kehidupan di luar. bagaimana tidak di dalam Lembaga permasyarakatan Narkoba di jual bebas , asal gak ketahuan kalau ada operasi atau sidak dari luar tetap aman. Ratusan kilo bàràng bisa masuk setiap minggu nya. hanya dengan membàyar seorang petugas LP. Melihat cerita tersebut saya bisa memberi statmen " Ternyata Hukum di Negara ini masih bisa di beli dengan uang. penjara yang fungsinya memberikan efek jera ternyata hanyalah omong kosong belaka. semoga dengan tulisan saya ini memberi motivasi kepada para penegak hukum di indonesia bahwasanya kejujuran dalam hukum adalah dengan tindakan yang sesuai undang-undang. Bukan sesuai Nominal uang yang di berikan.
Kota Batu 27 oktober 2017.
download sekarang
panduan wisata Batu